‎Respon Serangan Israel, Houthi Ancam Berlakukan 'Blokade Laut'

respon-serangan-israel-houthi-ancam-berlakukan-blokade-laut . (net)

Tridinews.com - ‎Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman mengancam akan memberlakukan "blokade laut" terhadap pelabuhan Haifa yang ada di Israel. Ancaman ini merespons langkah Israel yang semakin memperluas serangannya di wilayah Jalur Gaza.

‎Juru bicara sayap militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (20/5/2025), mengatakan kelompoknya akan "mulai bekerja untuk memberlakukan blokade laut terhadap pelabuhan Haifa".

‎"Semua perusahaan dengan kapal-kapal yang berada di atau menuju ke pelabuhan ini, dengan ini diberitahukan bahwa, pada saat pengumuman ini, pelabuhan tersebut telah dimasukkan ke dalam daftar target," tegas Saree dalam pernyataannya pada Senin (19/5).

‎Disebutkan oleh Saree bahwa langkah tersebut dilakukan "sebagai respons atas eskalasi agresi brutal musuh Israel terhadap rakyat kami dan di Gaza".

‎Dia menambahkan bahwa rentetan serangan terhadap Israel akan "berhenti setelah agresi di Gaza berakhir dan blokade dicabut".

‎Israel memberlakukan blokade total terhadap bantuan kemanusiaan Gaza sejak 2 Maret lalu, sebelum melanjutkan kembali rentetan serangan mematikan di daerah kantong Palestina itu pada 18 Maret dan terus berlanjut hingga kini.

‎Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel akan "mengambil alih" seluruh wilayah Jalur Gaza sebagai bagian dari peningkatan serangan terhadap kelompok Hamas, yang menguasai wilayah tersebut.

‎Kelompok Houthi, yang didukung Iran, secara rutin melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel sejak perang Gaza berkecamuk pada Oktober 2023, menyusul serangan mematikan Hamas terhadap Tel Aviv.

‎Houthi sempat menghentikan serangan-serangan mereka selama gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza selama dua bulan, sebelum berakhir pada Maret lalu karena tidak ada kesepakatan terbaru yang dicapai antara Israel dan Hamas.

‎Setelah gencatan senjata Gaza berakhir, Houthi menegaskan akan melanjutkan kembali serangan terhadap kapal-kapal komersial di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya, juga terhadap wilayah Israel, untuk merespons blokade bantuan kemanusiaan Gaza oleh Israel.

‎Untuk merespons hal itu, militer Amerika Serikat (AS) -- sekutu Israel -- mulai menggempur target-target Houthi hampir setiap hari mulai 15 Maret lalu. Washington mengklaim serangannya dimaksudkan untuk menangkal ancaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

‎Namun bulan ini, AS mengumumkan gencatan senjata yang disepakati dengan Houthi. Kesepakatan itu tidak berlaku untuk Israel, dengan Houthi berjanji untuk terus menargetkan Tel Aviv sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza.

Editor: redaktur

Komentar