Tridinews.com - Banjir menerjang kawasan pemukiman di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Citanduy dan Cikidang, menyebabkan 1.011 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian dari 60 cm hingga 2 meter.
"Sampai sore ini banjir masih merendam belum surut. Hujan turun lagi kemungkinan masih akan terendam permukiman. Ada 1.011 rumah yang terendam air," Kata Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia, Rabu (21/5/25).
Dia juga menyebut ada 241 warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut. Mereka merupakan warga empat dusun, yakni Mekarsari, Bojongsoban, Hegarsari, dan Cicalung.
"Ya ada yang ngungsi di Mesjid dan pondok pesantren. Total ada 241 orang," ucap Jembar.
Selain merendam rumah, fasilitas umum seperti jalan raya, hingga hektaran lahan sawah turut terendam banjir.
"Ada juga areal makan yang terendam air, sawah, jalan dan sekolah juga," ucapnya.
Sementara itu, nasib tragis menimpa Siti Aminah (75) asal Desa Sukaratu, Sukaresik. Lansia ini tewas tenggelam saat menjaring ikan di lahan sawah yang terendam banjir.
Dia diduga terpeleset dan terbawa arus yang kuat. Korban gagal selamat karena tidak bisa berenang.
"Ada juga warga yang meninggal sudah lansia. Ia lagi ambil ikan di areal banjir terpeleset," kata Jembar.
Seorang rekan korban, Makmur akui, jika almarhum kerap memanfaatkan banjir musiman untuk mencari ikan. Tetapi hanya menjala ikan di areal sawah tidak mendekat sungai.
"Ya suka sama saya biasanya mah. Jaring ikan. Tadi mah dia duluan, saya belakang. Pas kata orang hilang, taunya ketemu meninggal. Ketahuan di Jasnya," Kata Makmur.
Jasad korban masih disemayamkan di mesjid setempat, menunggu dikebumikan.
Sementara itu, warga lainnya Aning mengaku, sudah bosan dengan banjir yang sudah sering terjadi. Dia meminta keseriusan pemerintah menangani banjir ini.
"Terus banjir kalau hujan, saya ini tiap banjir barang barang teh dikeatasin, cape," kata Aning.
Editor: redaktur