Tridinews.com - Es Calon presiden Pemilu 2024, Anies Baswedan sejak 14 Mei 2025 lalu, meluncurkan gerakan baru yang disebutnya sebagai aksi bersama.
Menurutnya, Aksi Bersama bukanlah perusahaan komersial maupun institusi negara apalagi partai politik, melainkan gerakan. Aksi Bersama adalah wadah yang mewadahi orang-orang dari berbagai latar belakang untuk bisa bertemu sekaligus melakukan aksi bermanfaat bagi Indonesia.
"Kenapa namanya Aksi Bersama? Begini, terlalu banyak orang baik di negeri ini yang punya niat, tapi tidak tahu harus memulai dari mana dan terlalu banyak pula masalah nyata yang kita hadapi, tapi kita tidak semua bisa langsung ditangani oleh pemerintah," ujar Anies dalam akun Instagram pribadinya, ditulis Minggu (25/5/2025).
Melihat itu, lanjut dia, Aksi Bersama hadir sebagai jembatan antara niat baik dengan aksi nyata serta antara masalah dengan solusi. Gerakan ini menjadi bentuk ajakan kepada masyarakat untuk tidak tinggal diam dan hanya menunggu, tetapi mulai bergerak.
Lantas, apa sebenarnya Aksi Bersama itu?
Anies mengungkapkan, Aksi Bersama adalah sebuah gerakan sosial gotong royong. Gerakan sosial ini bukan ditujukan untuk satu orang atau kelompok kelompok tertentu, melainkan untuk siapa saja yang peduli dan ingin terlibat.
"Kami ingin memfasilitasi karya nyata, membangun yang dibutuhkan rakyat, bukan sekedar yang mudah, tapi yang berdampak. Kita bisa mulai dari yang kecil, yang konkret, dan yang sangat dibutuhkan, dan bisa dilakukan bersama-sama. Bukan proyek-proyek besar yang perlu dana triliunan, tapi proyek-proyek yang langsung terasa manfaatnya dan proyek pertama kami adalah membangun Jembatan Gantung," jelasnya.
Beberapa hari yang lalu, kata Anies, Aksi Bersama bari saja menuntaskan proyek pertamanya yaitu proyek pertama dari Aksi Bersama, yakni Jembatan Gantung di Dusun Cikembang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jembatan Gantung ini dipandang sebagai titian persatuan.
"Bertahun-tahun warga di sana harus menyeberangi sungai dengan jembatan yang sudah reot, sudah rapuh, sudah lapuh. Bayangkan anak-anak berangkat sekolah harus menyeberangi sungai dengan jembatan reot dan lantai bolong-bolong. Bayangkan ibu-ibu yang sakit atau lansia yang harus dibawa ke puskesmas, menyeberangi jembatannya pun dengan risiko tambahan. Petani yang bawa hasil panen pun harus ekstra hati-hati agar tidak jatuh, tidak rusak," ungkapnya.
Itulah kondisi yang terjadi pada Jembatan Gantung menurut Anies. Namun, saat inibjembatan tersebut sudah berdiri dengan aman dan layak bagi masyarakat sekitar.
Bagi Anies, Jembatan Gantung tersebut bukan hanya sekadar jembatan fisik melainkan jembatan harapan. Jembatan ini bukan hanya menghubungkan dua sisi sungai, tapi juga dua sisi keterisolasian dengan keterhubungan serta keterlambatan dengan pembangunan.
Di samping itu, dia menjelaskan, ada beberapa kerumitan yang dihadapi di lapangan. Dari situ, Aksi Bersama ingin hadir bersama untuk memberi solusi, bukan untuk menggantikan pemerintah, tetapi untuk mengisi celah yang belum sempat terisi.
"Kita sadar bahwa Indonesia punya ribuan jembatan yang belum dibangun yang butuh perbaikan. Bukan hanya di Banten, tapi di seluruh pelosok. Di Kalimantan, di Sumatera, di Sulawesi, di Indonesia Tenggara, di Papua, di Jawa, di berbagai tempat dan setiap satu jembatan dibangun, ada ribuan kemungkinan kesempatan yang terbangunkan," kata Anies.
Lebih jauh, mantan Gubernur DKI inj juga ingin mengajak kepada seluruh masyarakat yang ingin berkontribusi bagi negeri ini, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. Maka dari itu, Aksi Bersama ini jadi tempat untuk semua kalangan.
"Kalau kita punya waktu, tenaga, keahlian, apapun profesi teman-teman, bisa insinyur, arsitek, tukang batu, pegiat sosial, pekerja, kemanusiaan, pegiat media sosial, penulis, desainer, ibu rumah tangga, atau siapapun yang peduli, yang punya harapan yang sama, kami membuka pintu dan kami mengajak untuk berlari bersama-sama. Bahkan untuk teman-teman yang hanya bisa menyuarakan, yang saat ini baru bisa membagikan cerita kepada yang lain, kerjakan itu. Itu adalah bagian dari aksi bersama," pungkas dia.
Editor: redaktur