Tridinews.com - Kepala pemandu bakat timnas Indonesia Simon Tahamata menyesalkan keputusan Mees Hilgers yang mengutamakan keputusan pribadi, ketimbang memenuhi panggilan timnas.
Bek Twente, Hilgers, tidak memperkuat timnas Indonesia pada FIFA Match Day September ini. Dari keterangan yang dikutip dari PSSI, Hilgers saat ini sedang fokus mengurus proses kepindahan klub.
Bursa transfer sejumlah liga besar Eropa ditutup pada Senin (1/9) malam. Dengan demikian, Hilgers kemungkinan besar tidak akan bergabung dengan klub-klub Prancis, Inggris, dan Italia, namun ia masih mungkin pindah ke klub-klub Turki, Belgia, atau Portugal.
“Timnas Indonesia punya hak untuk memanggil pemain, karena mereka harus melakukannya. Mereka harus membela Timnas. Jadi, mereka harus memberikan izin untuk bergabung. Namun, itu semua tergantung pilihan pemainnya. Jika ia ingin bermain di sini, dia akan melakukan segalanya untuk bisa bermain di sini. Namun, tidak setengah-setengah,” kata Simon saat ditemui seusai menghadiri final Nusantara Open 2025 di lapangan Garudayaksa, Kabupaten Bekasi, Kamis.
Di sisi lain, Simon memahami bahwa keputusan memilih klub baru bukan hal yang mudah bagi seorang pesepak bola profesional. Sebab ada banyak faktor yang harus diperhitungkan.
“Jika Anda mengetahui apa yang terjadi di dalam pikirannya. Apa yang terbaik untuknya, apa yang terbaik untuk keluarganya. Karena dia punya keluarga. Jika dia punya keluarga, dia harus mengambil keputusan yang tepat, apa yang terbaik untuk keluarganya,” tutur Simon.
“Saya juga melakukannya (saat masih bermain sebagai pesepak bola). Namun, itu tidak terlalu jauh, Belanda dan Belgia tidak terlalu jauh. Hanya dua jam dari tempat saya sekarang. Di sini ketika Anda datang dari Belanda, Anda harus terbang (menggunakan pesawat). Jadi, ini tidak mudah kawan-kawan untuk mengambil keputusan. Namun, jika Anda percaya sesuatu, ikuti apa kata hati Anda,” lanjut dia.
Simon sesalkan keputusan Hilgers lebih pentingkan urusan pribadi
