Tridinews.com - Artis sekaligus musisi Onadio Leonardo atau dikenal sebagai Onad hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka, meski hasil tes urine menunjukkan dirinya positif mengonsumsi ganja dan ekstasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menjelaskan bahwa keputusan tersebut bukan tanpa dasar hukum. Menurutnya, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika memberikan ruang penyelamatan bagi pengguna dan pecandu melalui mekanisme rehabilitasi.

“Penyelamatan dilakukan dengan cara rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkotika dan pecandu narkotika,” ujar Budi kepada wartawan, Senin (3/11/2025).

Diatur dalam Pasal 54 dan 127 UU Narkotika

Dalam undang-undang tersebut, Pasal 54 menegaskan bahwa pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial.

Sementara Pasal 127 menyebutkan bahwa penyalahguna narkotika untuk diri sendiri dapat dikenai pidana penjara, kecuali terbukti sebagai korban penyalahgunaan.

“Aturan ini menjadi dasar bahwa OL (Onadio Leonardo) termasuk dalam kategori pengguna dan pecandu yang bisa menjalani rehabilitasi,” jelas Budi.

Pemasok Sudah Jadi Tersangka

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan seorang tersangka berinisial KR, yang berperan sebagai pemasok narkotika kepada Onadio Leonardo.

“Keterangan hasil penyidikan menyebutkan bahwa asal barang bukti dibeli dari KR,” ungkapnya.

Polisi juga mengungkap bahwa Onadio menggunakan narkoba sebagai pelarian dari masalah pribadi yang tengah dihadapinya.

“OL saat ini masuk dalam kluster pengguna sambil menunggu hasil asesmen yang akan menjadi dasar langkah hukum berikutnya,” tambahnya.

Hasil Tes Urine Positif Ganja dan Ekstasi

Setelah ditangkap, Onadio langsung menjalani tes urine dan terbukti positif mengonsumsi ganja serta ekstasi.

Sementara itu, istrinya dinyatakan negatif dan telah dipulangkan ke rumah usai pemeriksaan.

Kasus ini menambah daftar panjang selebritas Tanah Air yang terjerat penyalahgunaan narkotika, meski polisi menegaskan bahwa penanganan terhadap pengguna akan lebih mengedepankan pendekatan rehabilitasi dibanding pemidanaan.