Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumatera, Ini Penjelasannya

viral-kayu-gelondongan-terbawa-banjir-di-sumatera-ini-penjelasannya . (net)

Tridinews.com - Gelondongan kayu yang ikut hanyut dalam banjir bandang di Sumatera Utara menyita perhatian publik. Video kayu-kayu besar itu viral di media sosial dan memunculkan dugaan kuat bahwa banjir diperparah oleh aktivitas ilegal logging.

Kayu-kayu tersebut terlihat terseret arus deras di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Sibolga. Namun hingga kini, asal usul gelondongan kayu yang jumlahnya banyak itu masih menjadi pertanyaan besar.

Respons Gubernur Sumut

Gubernur Sumut, Bobby Nasution, ikut menanggapi fenomena tersebut. Ia menyebut pihaknya akan mengecek langsung untuk memastikan sumber kayu tersebut.

"Ya nanti kita lihat ya," ujar Bobby di Lanud Soewondo Medan.


Namun ia menegaskan bahwa fokus utama pemerintah daerah saat ini adalah evakuasi warga serta mempercepat penyaluran bantuan, terutama kebutuhan harian dan perlengkapan bayi.

Kayu Gelondongan Juga Muncul di Pantai Padang

Fenomena serupa terjadi di Sumatera Barat. Di Pantai Air Tawar, Padang, tumpukan kayu gelondongan terlihat berserakan di sepanjang garis pantai usai banjir bandang. Material kayu itu terbawa arus deras dari hulu hingga mencapai pesisir, memperlihatkan betapa besar kekuatan banjir yang terjadi beberapa hari terakhir.

Kemenhut: Diduga Berasal dari PHAT di APL

Kementerian Kehutanan juga turun tangan. Dirjen Gakkum Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, mengatakan bahwa dugaan awal menunjukkan kayu-kayu itu berasal dari pemegang hak atas tanah (PHAT) yang berada di area penggunaan lain (APL).

Menurutnya, kayu yang tumbuh alami di wilayah tersebut memang mengikuti regulasi kehutanan dan tercatat melalui sistem SIPPUH. Namun, melihat kondisi di lapangan, ia tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian kayu berasal dari kegiatan ilegal logging.

Diduga Bekas Tebangan Lapuk

Dugaan sementara, kayu-kayu itu merupakan bekas tebangan yang sudah lama dibiarkan hingga lapuk, lalu terseret arus saat banjir besar terjadi. Untuk memastikan, tim Gakkum Kemenhut masih melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Dwi juga mengakui bahwa modus pencurian kayu melalui skema PHAT memang kerap ditemukan di Aceh, Sumut, dan Sumbar—tiga wilayah yang kini sama-sama dilanda banjir. Ia menyebut potensi adanya keterkaitan tetap terbuka.

"Kita sinyalir ke situ, tapi masih dicek," ujarnya.

Editor: redaktur

Komentar