Polemik Tobat Nasuha Cak Imin dan Respons Raja Juli dan Bahlil

polemik-tobat-nasuha-cak-imin-dan-respons-raja-juli-dan-bahlil . (net)

Tridinews.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, kembali mencuri perhatian setelah mengajak tiga menteri melakukan tobat nasuha. Ajakan itu ia sampaikan saat menghadiri Workshop Kepala Sekolah Program SMK Go Global di Bandung, Senin (1/12).

Cak Imin menilai tobat nasuha sebagai bentuk penyesalan sekaligus evaluasi menyeluruh atas kebijakan pemerintah yang dinilai berdampak pada kerusakan lingkungan. Ia bahkan mengaku telah mengirim surat kepada tiga menteri: Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi total langkah pemerintah.

“Ini wujud kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya taubatan nasuha,” ujar Cak Imin melalui kanal YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Selasa (3/12).

PKB: Kerendahan Hati Cak Imin Dibalas Kesombongan

Ketua DPP PKB Daniel Johan membela Cak Imin dan menilai permintaan maaf yang disampaikan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni sebagai sikap rendah hati. Namun ia menilai respons Raja Juli justru tidak proporsional.

“Kerendahhatian Cak Imin dijawab dengan kesombongan Raja Juli,” kata Daniel.

Daniel mengatakan para pejabat harus saling mengingatkan, bukan justru saling menyindir. Ia bahkan membagikan pesan pribadi Cak Imin yang bernada ringan:

“Jalan-jalan ke Kampung Radio Dalam, jangan lupa beli rambutan. Kita ini mau memperbaiki alam, bukan mencari keributan.”

Raja Juli: Cak Imin Sudah Minta Maaf

Di sisi lain, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa persoalan ini sudah diselesaikan secara baik-baik. Ia mengatakan Cak Imin telah mengirim pesan WhatsApp berisi permintaan maaf.

“Beliau secara gentle minta maaf, dan saya terima,” ujarnya dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Kamis (4/12).

Raja Juli mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan kabinet Presiden Prabowo Subianto, agar tidak muncul pernyataan yang bisa mengganggu stabilitas.

Bahlil: Semua Harus Evaluasi Diri

Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia merespons santai ajakan Cak Imin. Menurutnya, ajakan untuk tobat nasuha berlaku bagi semua orang—termasuk Cak Imin sendiri.

“Semua harus evaluasi diri,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan.

Bahlil juga menegaskan bahwa hanya Presiden Prabowo yang berwenang memberikan arahan kepadanya. Saat ini ia mengaku fokus menjalankan instruksi presiden terkait penanganan bencana di Sumatera.


Asal Polemik: Bencana dan Kerusakan Lingkungan

Pernyataan Cak Imin tentang tobat nasuha muncul setelah banjir dan longsor besar melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Selain dipicu siklon tropis Senyar, publik juga menyoroti dugaan penggundulan hutan dan kemunculan kayu gelondongan di area terdampak.

“Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ujar Cak Imin sebelumnya.

Pernyataan tersebut memicu reaksi beragam dari para menteri, membuka dinamika baru di dalam kabinet Prabowo Subianto.

Editor: redaktur

Komentar