Tridinews.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan pemerintah akan hadir membantu para petani yang terdampak bencana banjir. Komitmen tersebut disampaikannya saat meninjau langsung lokasi terdampak di Desa Cot Ara, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu.

Dalam kunjungan tersebut, Zulhas berdialog langsung dengan warga dan petani yang terdampak banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 26 November 2025. Dari hasil dialog, diketahui bahwa sekitar 530 hektare lahan pertanian mengalami kerusakan total dan tidak dapat ditanami kembali dalam waktu dekat.

Kondisi lahan pertanian di Desa Cot Ara kini memprihatinkan. Area persawahan tertutup lumpur tebal, sementara infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi dan tanggul rusak parah akibat terjangan banjir.

“Ini dulu lahan sawah semua. Tapi sekarang rusak total. Di tanggul sana sampai 2 meter airnya,” ujar Amirullah, salah seorang petani setempat, menggambarkan dampak banjir yang menghantam desanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Zulhas menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam. Ia menyampaikan bahwa penanganan kerusakan infrastruktur pertanian pascabencana menjadi perhatian serius pemerintah, sejalan dengan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto.

“Pemerintah pasti hadir untuk membantu petani agar bisa bangkit dan kembali berproduksi,” tegas Zulhas.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian bergerak cepat melakukan pemulihan lahan pertanian yang terdampak banjir dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Menurut Sudaryono, pemerintah telah menyiapkan langkah tanggap darurat sekaligus program rehabilitasi agar petani bisa segera kembali menanam dan memanen hasil pertanian.

“Kemudian mereka mendapatkan bantuan yang semestinya, tanah mereka kemudian diolah lagi, mereka bisa tanam dan panen lagi, dan mereka dapat melanjutkan hidupnya lagi,” ujarnya.

Ia menambahkan, sesuai arahan Presiden Prabowo, bantuan yang disalurkan tidak hanya terbatas pada komoditas padi, tetapi juga mencakup sektor pertanian lainnya. Bantuan tersebut meliputi benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani yang terdampak, hingga dukungan untuk komoditas jagung dan sektor peternakan.

Selain itu, jajaran Kementerian Pertanian telah dikerahkan langsung ke lapangan untuk memastikan seluruh bantuan dan program rehabilitasi berjalan optimal dan tepat sasaran, sehingga petani dapat segera bangkit dari dampak bencana.