Tridinews.com - \Pemerintah Brasil mengumumkan hasil autopsi kedua Juliana Marins. Perempuan yang meninggal di dekat kawah Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dikutip dari Oglobo Globo Brasil, hasil autopsi dari otoritas Brasil menyebut Juliana diperkirakan bertahan hidup selama sekitar 10 hingga 15 menit setelah benturan (terjatuh).
Akibat insiden tersebut, Juliana tidak memiliki peluang untuk bergerak atau memberikan respons yang efektif.
Dokumen Kepolisian Sipil juga menjelaskan kemungkinan 'periode agonal', yakni sebuah fase antara trauma dan kematian. Itu ditandai dengan stres ekstrem dan kegagalan organ progresif.
Para ahli meyakini bahwa Juliana mengalami luka fatal dan menderita, beberapa menit sebelum kematiannya. Analisis terbaru juga tidak dapat menentukan hari dan waktu kematian secara akurat
Penyebab langsung kematiannya adalah perdarahan internal yang disebabkan oleh cedera poliviseral dan beberapa trauma, yang sesuai dengan benturan berenergi tinggi.
Keluarga Juliana menuduh pihak berwenang Indonesia lalai, terutama karena keterlambatan operasi penyelamatan.
Hasil Autopsi Juliana di Indonesia
Juliana diberitakan terjatuh ke jurang di kawasan Cemara Tunggal, di salah satu jalur pendakian Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6). Proses evakuasi menghadapi sejumlah tantangan, termasuk cuaca ekstrem dan kabut tebal.
Tim dokter RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar menyimpulkan bahwa Juliana diperkirakan meninggal 20 menit setelah terjatuh.
"Kami dapat menyimpulkan sebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam dan pendarahan," kata Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik yang melakukan autopsi, dikutip dari detikBali, Jumat (27/6).
Hasil autopsi menunjukkan adanya patah tulang di bagian tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha korban. Juliana juga mengalami kerusakan organ yang memicu perdarahan hebat.
"Kami tidak menemukan tanda bahwa korban itu (akhirnya) meninggal dalam jangka waktu lama. Jadi kita perkiraan paling lama 20 menit," kata Alit.
Editor: redaktur