Kepala BGN targetkan zero accident usai rapat dengan Presiden Prabowo

kepala-bgn-targetkan-zero-accident-usai-rapat-dengan-presiden-prabowo . (net)

Tridinews.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana,mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo Subianto untuk membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Seusai pertemuan tersebut, Dadan menegaskan target BGN mencegah terjadinya kembali kasus keracunan akibat konsumsi makanan MBG.

"Sehingga kami bisa bekerja lebih semangat, lebih cepat, lebih cermat dan target kami adalah zero accident atau tidak ada kejadian keracunan di lapangan," ujar Dadan dalam pernyataan yang dikutip dari unggahan YouTube Sekretariat Presiden, Ahad, 4 Mei 2025.

Ia berharap pertemuan tersebut dapat membangkitkan semangat seluruh pegawai BGN dan para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menjalankan tugas mereka di lapangan.

Menurut Dadan, Presiden Prabowo meminta BGN bekerja lebih teliti dan cermat, mengingat MBG merupakan program strategis dan bentuk investasi sumber daya manusia untuk masa depan.

"Ini sangat riskan dengan hal-hal yang akan terjadi di lapangan. Oleh sebab itu, para SPPI yang merupakan garda terdepan bisa bekerja lebih teliti, lebih cermat, dan selalu semangat. Pak Presiden sudah mengatakan bahwa kesejahteraan akan dipikirkan," tuturnya.

Sejak program MBG berjalan, ada beberapa insiden keracunan makanan di berbagai daerah. Kasus terbaru terjadi di SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, pada Rabu, 23 April 2025. Belasan murid mengalami mual dan muntah setelah mencium aroma amis dari paket makanan MBG yang berisi nasi, chicken karaage, tahu goreng, dan sayur sop. Kepala sekolah, Santi Jamal, menyatakan bau tak sedap berasal dari ayam krispi yang sudah tidak layak konsumsi. Kepolisian menyebutkan sebanyak 53 dari 1.026 paket makanan tidak dalam kondisi segar.

Dua hari sebelumnya, pada Senin, 21 April 2025, kejadian serupa dilaporkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 mengalami gejala keracunan. Peristiwa ini menjadi bagian dari Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan pemerintah daerah setelah total 176 warga terdampak akibat konsumsi makanan dari sebuah hajatan warga.

Di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 29 siswa SD Katolik Andaluri juga mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan MBG pada 18 Februari 2025. Mereka dilaporkan mengalami mual dan muntah, dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan.

Insiden serupa terjadi di SDN Dukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 16 Januari 2025. Sepuluh dari sekitar 200 murid yang menerima paket MBG mengeluhkan sakit perut dan mual. Kepala sekolah, Lilik Kurniasih, menyebutkan kasus tersebut segera ditangani oleh Puskesmas, dan tidak ada siswa yang perlu dirawat di rumah sakit.

Editor: redaktur

Komentar