Tridinews.com - Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok mulai menunjukkan hasil konkret. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengumumkan bahwa Beijing sepakat membeli 12 juta ton metrik kedelai Amerika selama musim panen yang berlangsung hingga Januari 2026.
Volume ini memang lebih kecil dibandingkan 22,5 juta ton pada musim sebelumnya, namun disebut sebagai langkah positif menuju pemulihan hubungan dagang setelah perang tarif panjang antara dua raksasa ekonomi dunia itu.
Bessent menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan bagian dari komitmen perdagangan jangka panjang yang dihasilkan setelah pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan. China juga berjanji untuk meningkatkan pembelian kedelai hingga 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan.
“Petani kedelai hebat dari negara kita kini bisa bernapas lega. Mereka bukan lagi korban politik perdagangan,” ujar Bessent dalam wawancara dengan Fox Business.
Meskipun volume pembelian turun, kesepakatan ini disambut positif oleh kelompok petani Amerika. Mereka menilai langkah itu sebagai titik balik setelah bertahun-tahun menghadapi penurunan harga dan permintaan akibat kebijakan tarif.
Harga kedelai di Bursa Chicago pun naik 1,2 persen ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir, memperlihatkan optimisme pasar terhadap pemulihan permintaan dari Tiongkok.
Zippy Duvall, Presiden Federasi Biro Pertanian AS, menyebut kesepakatan ini sebagai “angin segar” bagi petani. “Kesepakatan ini membawa kembali kepastian dan harapan di tengah perjuangan berat para petani,” ujarnya.
Langkah terbaru ini juga menandai pemulihan diplomasi ekonomi AS-Tiongkok yang selama ini dibayangi ketegangan politik dan tarif tinggi.
Trump dan Xi Capai Kesepakatan, China Impor 12 Juta Ton Kedelai AS
        . (net)