Tridinews.com - Sebanyak 43 orang tewas dan 37 lainnya terluka setelah milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyerang Kota Barah di Provinsi Kordofan Utara, Sudan, demikian dilaporkan Al Jazeera yang mengutip komisi bantuan kemanusiaan setempat.
Serangan ini menjadi salah satu yang paling mematikan sejak konflik antara RSF dan Angkatan Darat Sudan kembali memanas pada 2023.
Pada 26 Oktober, RSF mengklaim telah menguasai markas Divisi Infanteri ke-6 Angkatan Darat Sudan di Kota Al Fashir, setelah 18 bulan pertempuran sengit memperebutkan kota yang menjadi benteng utama pemerintah di Darfur Utara.
Panglima Angkatan Darat Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, pada Selasa (28/10) mengumumkan penarikan pasukan dari wilayah tersebut.
Menanggapi perkembangan situasi itu, Kementerian Luar Negeri Rusia pada 29 Oktober menyatakan keprihatinan mendalam atas laporan pelanggaran hak asasi manusia massal di Darfur Utara, serta menyerukan penyelesaian damai terhadap konflik di Sudan.
Pertempuran antara RSF dan militer Sudan sendiri telah berlangsung sejak April 2023, setelah ketegangan politik antara kedua pihak berubah menjadi perang terbuka.
Meskipun militer sempat mengklaim berhasil mengusir pemberontak dari ibu kota Khartoum pada Maret lalu, RSF kembali menggencarkan serangan di wilayah barat dan selatan negara itu, bahkan membentuk pemerintahan tandingan pada April tahun ini.
43 Tewas dalam Serangan Milisi RSF di Kota Barah, Sudan
. (net)