Tridinews.com - Aksi premanisme kembali membuat warga Kabupaten Bandung resah. Para pelaku yang dikenal dengan sebutan bang jago ini kerap memeras pedagang dan mematok tarif parkir tidak wajar di sejumlah titik keramaian.

Menanggapi keresahan tersebut, Polresta Bandung langsung bergerak cepat melakukan razia besar-besaran. Dalam operasi yang digelar selama dua minggu terakhir, sebanyak 95 preman berhasil diamankan dari berbagai wilayah, termasuk di Kompleks Pemkab Bandung, Soreang.

“Sesuai SOP, setiap pelaku kami ambil sidik jari, foto, dan tes urine. Jika dalam database kami mereka tercatat sebagai pelaku kriminal, tentu akan diproses hukum,” jelas Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono, Rabu (29/10/2025).

Dari laporan masyarakat dan unggahan di media sosial, para preman ini beraksi dengan modus juru parkir liar. Mereka memungut biaya parkir berlebih bahkan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pedagang kecil.

“Sering kali mereka mematok harga parkir tinggi dan memeras pedagang UMKM dengan dalih keamanan. Ini yang jadi keluhan warga,” tambah Aldi.

Kapolresta Bandung berharap, razia ini bisa menciptakan rasa aman bagi warga dan pelaku usaha. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentolerir segala bentuk premanisme di wilayah hukumnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Bandung Kompol Aep Suhendi menjelaskan, operasi ini dilakukan secara menyeluruh di wilayah Soreang, Banjaran, dan Pameungpeuk. Selain menertibkan preman, polisi juga mengamankan 14 jerigen tuak (909 liter), 1.452 botol miras, dan 680 butir obat terlarang.

“Selama dua minggu razia, kami amankan total 95 pelaku premanisme dari berbagai lokasi,” ujar Aep.

Polisi menegaskan razia ini akan terus dilakukan secara rutin demi menjaga kondusivitas wilayah Kabupaten Bandung dari aksi-aksi preman yang merugikan masyarakat.