Tridinews.com - Kemenangan politikus muda Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York pada 4 November 2025 memicu reaksi keras dari pejabat tinggi Israel.
Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, menyerukan agar warga Yahudi di Amerika, khususnya New York, mempertimbangkan pindah ke Israel. Ia menilai kemenangan Mamdani sebagai “titik balik berbahaya” bagi kota yang selama ini dianggap aman bagi komunitas Yahudi.
Chikli menuding Mamdani sebagai “pendukung Hamas” dan menyebut politikus muda berhaluan kiri itu sebagai ancaman. Pernyataan serupa juga dilontarkan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, dan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, yang menyebut Mamdani sebagai provokator politik.
Zohran Mamdani, 34 tahun, lahir di Uganda dari orang tua keturunan India, pindah ke AS saat berusia tujuh tahun, dan menjadi warga negara AS pada 2018. Sebelum menjadi wali kota, ia aktif di Majelis Negara Bagian New York dan vokal memperjuangkan hak minoritas, keadilan sosial, dan isu perumahan rakyat.
Kemenangan Mamdani dianggap simbol pergeseran dukungan global terhadap konflik Palestina, karena ia dikenal menentang kebijakan Israel di Gaza dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.
Meski menuai kecaman dari Israel, Mamdani disambut baik oleh politisi progresif dunia. Wali Kota Budapest, Gergely Karacsony, menyebutnya sebagai contoh keberanian melawan kekuasaan lama. Di Kanada, Jagmeet Singh dan Heather McPherson menilai kemenangannya menunjukkan rakyat biasa bisa menentang sistem yang tidak adil. Dari India, pemimpin oposisi Abhishek Manu Singhvi memuji semangat muda Mamdani sebagai kunci kesuksesannya.
Kemenangan Zohran Mamdani mencerminkan kebangkitan politik progresif dan menjadi sorotan dunia, meski memicu kemarahan Israel.
Kemenangan Zohran Mamdani di New York Bikin Israel Murka
. (net)