PELNI Buka Pengiriman Bantuan Gratis ke Korban Banjir Sumatra Utara

pelni-buka-pengiriman-bantuan-gratis-ke-korban-banjir-sumatra-utara . (net)

Tridinews.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) membuka layanan pengiriman bantuan atau logistik secara gratis bagi korban bencana banjir di Sumatra Utara. Seluruh bantuan akan dikirim menggunakan kapal PELNI dengan tujuan akhir Pelabuhan Belawan.

Melalui akun Instagram resminya, @pelni162, PELNI menyampaikan bahwa seluruh kapal siap mendukung pengiriman logistik bantuan. “Kabar baik bagi siapa pun yang ingin menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak bencana di Sumatra Utara. Seluruh kapal PELNI kini siaga sebagai moda transportasi laut untuk mendukung pengiriman logistik,” tulis PELNI.

Syarat dan Ketentuan Pengiriman Bantuan

Untuk dapat memanfaatkan layanan gratis ini, pengirim perlu memenuhi beberapa syarat berikut:

Melampirkan surat pengantar resmi dari lembaga, komunitas, instansi, atau pernyataan bantuan kemanusiaan jika pengirim perorangan, beserta daftar rincian isi bantuan.

Barang bantuan harus berupa sembako, pakaian, logistik, dan bukan barang komersial.

Barang harus aman, tidak mudah terbakar, beracun, atau terlarang.

Barang pecah belah wajib dikemas kuat dan diberi tanda “fragile”.

Pengiriman berlaku hanya sampai Pelabuhan Belawan untuk sementara waktu.

Bagi masyarakat yang ingin mengirim bantuan, dapat menghubungi Call Center PELNI (021) 162 atau kantor cabang PELNI terdekat.

Tentang PELNI

PELNI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayaran. Saat ini PELNI mengoperasikan:

25 kapal penumpang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute, menyinggahi 74 pelabuhan.

30 trayek kapal perintis, menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas.

18 kapal rede untuk angkutan laut.

8 trayek tol laut dan satu trayek khusus kapal ternak untuk layanan logistik dan mobilitas penduduk.

Dengan adanya layanan ini, PELNI mempermudah akses bantuan bagi korban banjir, sekaligus mempercepat distribusi logistik ke wilayah yang membutuhkan di Sumatra Utara.

Editor: redaktur

Komentar