Tridinews.com - Sindiran politisi Gerindra sekaligus Anggota DPR RI Komisi I, Endipat Wijaya, kepada konten kreator Ferry Irwandi berakhir dengan permintaan maaf.

Endipat sebelumnya viral karena menyindir aksi Ferry yang berhasil mengumpulkan donasi Rp10 miliar untuk korban bencana di Pulau Sumatra. Ferry dalam unggahan Instagram pribadinya mengaku telah dihubungi Endipat secara pribadi dan menerima permintaan maaf tersebut.

"Beliau sudah menghubungi saya secara personal dan minta maaf," kata Ferry, Rabu (10/12/2025).

Ferry menilai tidak ada gunanya memperpanjang masalah, terutama saat kondisi pascabanjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara masih membutuhkan perhatian penuh.

"Saya juga menerima itu karena gak ada gunanya memelihara konflik di situasi seperti sekarang," tegas Ferry.

Dalam komunikasi dengan Endipat, Ferry juga menyampaikan kebutuhan para korban. Ia menekankan bahwa donasi Rp10 miliar tidak mungkin terkumpul tanpa dukungan para donatur.

"Soal perkataan pak dewan, saya sama sekali tidak merasa amarah dan kesal. Berkat dukungan luar biasa teman-teman semua, gak ada orang yang bisa merasa kesal dan marah ketika mendapatkan dukungan sebesar ini," ujar Ferry.

Ferry juga mengakui peran pemerintah dalam penyaluran donasi, termasuk bantuan logistik dan transportasi dari TNI-Polri untuk mendistribusikan bantuan hingga ke daerah terpencil.

"Semua hal positif yang kalian lihat tidak lepas dari kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah melalui TNI-Polri. Mereka deserve untuk insentif lebih dan perlindungan sosial," tambah Ferry.

Sebelumnya, Endipat menyindir pihak-pihak yang ingin dianggap paling berkontribusi dalam penanganan bencana saat rapat kerja dengan Kementerian Komunikasi dan Digital pada 8 Desember 2025. Endipat menekankan bahwa pemerintah telah hadir sejak awal dengan ratusan posko dan bantuan triliunan rupiah, meski donasi perseorangan hanya Rp10 miliar.

Ferry menegaskan bahwa kolaborasi antara relawan, NGO, dan pemerintah penting dalam memastikan bantuan cepat sampai ke masyarakat terdampak.